10 Mei 2013

Buletin Jum'at Masjid Al-Iman : Pemuda Kemanakah Tujuan Hidupmu (Part2)


Pemuda Kemanakah Tujuan Hidupmu 2
Pembaca Buletin Al-Iman rahimakumullah, masa muda merupakan masa primanya pertumbuhan fisik dan kekuatan seorang insan. Dan ini merupakan nikmat besar dari Allah yang seharusnya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk amal kebaikan guna meraih keridhaan dari Allah.
Ketahuilah wahai pemuda-i muslim, karena masa muda merupakan nikmat yang besar dari Allah, maka di hari kiamat nanti, manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas nikmat ini dan nikmat-nikmat yang lainnya, sebagaimana hadits yang telah berlalu, bahwa Rasulullah pernah bersabda :
“Tidak akan bergeser kaki anak Adam (manusia) pada hari kiamat nanti di hadapan Rabbnya sampai ditanya tentang lima perkara: umurnya untuk apa dihabiskan, masa mudanya untuk apa ia usangkan, hartanya dari mana dia dapatkan dan dibelanjakan untuk apa harta tersebut, dan sudahkah beramal terhadap ilmu yang telah ia ketahui.” (HR. At Tirmidzi no. 2340)
Berikut adalah lanjutan pembahasan dari edisi sebelumnya, mudah-mudahan menjadi nasehat yang bermanfaat bagi kita semua, terlebih khusus bagi kawula muda, generasi harapan umat Islam.

Wahai pemuda-i muslim, manfaatkanlah waktu dan umur kalian untuk hal-hal yang mendatangkan manfaat, apakah itu manfaat untuk perkara duniamu terlebih manfaat dalam urusan akhiratmu.  Seandainya kalian masih saja mengisi waktu muda kalian untuk bersenang-senang dan lupa kepada Allah, maka jawaban apa yang bisa kalian ucapkan di hadapan Allah Sang Penguasa Hari Pembalasan? Tidakkah kalian takut akan ancaman Allah terhadap orang yang banyak berbuat dosa dan maksiat? Padahal Allah telah mengancam pelaku kejahatan dalam firman-Nya:
مَن يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ وَلَا يَجِدْ لَهُ مِن دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا
“Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.” (An Nisa’: 123)
Bukanlah masa tua yang akan ditanyakan oleh Allah. Oleh karena itu, pergunakanlah kesempatan di masa muda kalian ini untuk kebaikan.
Ingat-ingatlah selalu bahwa setiap amal yang kalian lakukan akan dihisab (dihitung) dan dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah.
Jauhilah Perbuatan Maksiat
Apa yang menyebabkan Adam dan Hawa dikeluarkan dari Al Jannah (surga)? Tidak lain adalah kemaksiatan mereka berdua kepada Allah. Mereka melanggar larangan Allah karena mendekati sebuah pohon di Al Jannah, mereka terbujuk oleh rayuan iblis yang mengajak mereka untuk bermaksiat kepada Allah.
Wahai para pemuda-i muslim dan muslimah, senantiasa iblis, setan dan bala tentaranya berupaya untuk mengajak umat manusia seluruhnya agar mereka bermaksiat kepada Allah, mereka mengajak umat manusia seluruhnya untuk menjadi temannya di neraka. Sebagaimana yang Allah jelaskan dalam firman-Nya :
“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Fathir: 6)
Setiap amalan kejelekan dan maksiat yang engkau lakukan, walaupun kecil pasti akan dicatat dan diperhitungkan di sisi Allah. Pasti engkau akan melihat akibat buruk dari apa yang telah engkau lakukan itu. Allah berfirman:
 “Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apapun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (Al Zalzalah : 8)
Setan juga menghendaki dengan kemaksiatan ini, umat manusia menjadi terpecah belah dan saling bermusuhan. Jangan dikira bahwa ketika engkau bersama teman-temanmu melakukan kemaksiatan kepada Allah, itu merupakan wujud solidaritas dan kekompakan di antara kalian. Sekali-kali tidak, justru cepat atau lambat, teman yang engkau cintai menjadi musuh yang paling engkau benci. Allah berfirman:
 “Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu karena (meminum) khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat, maka berhentilah kamu (dari mengerjakan perbuatan itu).” (Al Maidah: 91)
Demikianlah setan menjadikan perbuatan maksiat yang dilakukan manusia sebagai sarana untuk memecah belah dan menimbulkan permusuhan di antara mereka.
Ibadah Yang Benar Dibangun Di Atas Ilmu
Wahai para pemuda-i, setelah kalian mengetahui bahwa tugas utama kalian hidup di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah semata, maka sekarang ketahuilah bahwa Allah hanya menerima amalan ibadah yang dikerjakan dengan benar. Untuk itulah wajib atas kalian untuk belajar dan menuntut ilmu agama, mengenal Allah, mengenal Rasul-Nya, dan mengenal agama Islam ini, mengenal mana yang halal dan mana yang haram, mana yang haq (benar) dan mana yang bathil (salah), serta mana yang amalan yang disyariatkan dan mana yang amalan yang tidak ada tuntunannya dalam Islam.
Dengan ilmu agama, kalian akan terbimbing dalam beribadah kepada Allah, sehingga ibadah yang kalian lakukan benar-benar diterima di sisi Allah. Betapa banyak orang yang beramal kebajikan tetapi ternyata amalannya tidak diterima di sisi Allah, karena amalannya tidak dibangun di atas ilmu agama yang benar.
Oleh karena itu, wahai para pemuda-i muslim dan muslimah, pada kesempatan ini, kami juga menasehatkan kepada kalian untuk banyak mempelajari ilmu agama, duduk di majelis-majelis ilmu, mendengarkan Al Qur’an dan hadits serta nasehat dan penjelasan para ulama. Jangan sibukkan diri kalian dengan hal-hal yang kurang bermanfaat bagi diri kalian, terlebih lagi hal-hal yang mendatangkan murka Allah.
Ketahuilah, menuntut ilmu agama merupakan kewajiban bagi setiap muslim, maka barangsiapa yang meninggalkannya dia akan mendapatkan dosa, dan setiap dosa pasti akan menyebabkan kecelakaan bagi pelakunya.

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلىَ كُلِّ مَسْلَمٍ  
”Menuntut ilmu
agama itu wajib bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah no 224 dengan sanad shahih)
Semoga nasehat yang sedikit ini bisa memberikan manfaat yang banyak kepada kita semua. Sesungguhnya nasehat itu merupakan perkara yang sangat penting dalam agama ini, bahkan saling memberikan nasehat merupakan salah satu sifat orang-orang yang dijauhkan dari kerugian, sebagaimana yang Allah firmankan dalam surat Al ‘Ashr:
 “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasehat- menasehati dalam kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.” (Al ‘Ashr: 1-3). Wallahul Muwaffiq

sumber : sunny grafika yogyakarta

0 komentar :

Posting Komentar

© Semua Tentang Dunia , AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena