11 November 2010

Alasan Pria Takut Berkomitmen

Mengapa kaum pria enggan berkomitmen serius? Ternyata banyak hal yang menyebabkan kaum Adam itu cenderung menikmati masa lajang dan menunda untuk menjalin komitmen serius ke arah pernikahan dengan perempuan selama mungkin.

Secara alamiah lelaki cenderung menjauhi hal-hal yang mengancam kebebasan. Mereka menunda selama mungkin untuk menikah karena mereka belum siap untuk keluar dari zona nyaman dan masuk pada kehidupan berkomitmen yang dipandang sebagai kehidupan penuh kompromi, tanggung jawab, dan pengorbanan.

Menurut Psikolog Bondan Seno Prasetyadi, berdasarkan teori Palia & Olds, tahap perkembangan manusia terdiri dari beberapa tingkatan. Di mulai dari tahap prenatal, bayi, anak-anak awal, anak-anak akhir, pubertas, remaja, dewasa awal, dewasa madya sampai usia lanjut.

"Dari mulai masa prenatal sampai usia lanjut, pada tahap perkembangan dewasa madya biasanya ada tuntutan-tuntutan tugas di mana seseorang akan menentukan karier dan pasangan," kata Bondan saat dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, Rabu (13/2/2008).

Pada saat seseorang berada dalam tahap berkomitmen menentukan pasangan, bila dia masih melihat pada fisik itu berarti telah terjadi kegagalan pada tahap pubertas. "Hal seperti itulah yang di Indonesia tidak terlalu fokus dibahas. Makanya banyak yang memutuskan untuk menikah di pertengahan 30 tahun," papar psikolog lulusan Universitas Gunadarma itu.

Menurutnya, faktor-faktor yang membuat kaum pria tidak ingin terburu-buru berkomitmen berasal internal dan eksternal. Adapun faktor internal merupakan kematangan seseorang yang dapat dilihat melaluitrackrecord maupun curiculum vitae (CV) terkini.

Sementara itu, banyak hal yang dapat menjadi bagian dari faktor eksternal. Mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan sosial, lingkungan kerja, faktor teknologi hingga pendidikan.

"Faktor lingkungan sosial merupakan hal terpenting yang sangat berperan untuk membentuk seseorang. Karena kadang-kadang kita tidak memiliki norma tertulis yang dapat mencegah seseorang melakukan sesuatu yang disukainya," ungkap pria bersahaja ini.

Selain itu, lanjutnya, tekanan sosial masyarakat akan pernikahan kepada kaum lelaki tidak sebesar kepada kaum perempuan. Perkembangan teknologi saat ini memungkinkan para lelaki mendapatkan seks tanpa harus menjalin komitmen atau menikahi seorang perempuan.

"Hal lainnya yang menjadi pencetus orang enggan berkomitmen ialah faktor teknologi yang memberikan kebebasan seseorang memperoleh apapun yang diinginkan," ucap Bondan.

Menurutnya lagi, faktor lain yang tak kalah penting mengapa pria enggan berkomitmen karena alasan pendidikan.

"Semakin tinggi pendidikan seseorang akan membuat orang jadi sekuler. Hal inilah yang seharusnya dihindari," pungkasnya.(Okz)

0 komentar :

Posting Komentar

© Semua Tentang Dunia , AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena