28 November 2010

Cinta Tanpa Syarat, Solusi Maafkan Dia yang Selingkuh

KEPERCAYAAN terhadap pasangan memiliki peranan yang penting dalam sebuah hubungan. Bila kepercayaan dirusak, maka kepercayaan lambat laun akan menjadi pudar dan tentunya hal ini bisa membuat hubungan mengambang dan berujung pada kata perpisahan.

Itu sebabnya banyaknya perselingkuhan yang telah terkuak, membuat banyak pasangan shock, “mati rasa” bahkan menyimpan amarah pada pasangan mereka.

Memaafkan kesalahan dan menerima pasangan pascaperselingkuhan memang sulit untuk dilakukan. Namun jika Anda tetap menyimpan kesalahan pasangan, maka hal ini pun tak sehat untuk hubungan yang masih terbina.

Jadi ketika memutuskan untuk memaafkan pasangan, ada baiknya Anda memperhatikan pedoman yang dirangkai dalam Datingtips. Hal ini untuk memastikan bahwa Anda menjalani proses memaafkan yang benar.

Cinta tanpa syarat

Mungkin hubungan yang Anda impikan bersama pasangan kini tak lagi seindah yang pernah Anda bayangkan. Telah menjadi rusak akibat sebuah noda perselingkuhan. Tetapi pengalaman buruk ini bisa Anda ubah dengan cinta yang masih Anda miliki.

Cara terbaik adalah tidak menyimpan dendam atau amarah kepada pasangan. Tunjukkan pada kekasih hati, bahwa cinta Anda baginya adalah tanpa syarat dan bahwa Anda tidak peduli dengan apa yang telah terjadi. Anda pun akan selalu berada di sampingnya karena Anda mencintainya sepenuh hati dan tak ingin berpisah darinya.

Lihat kedua sisi yang berbeda

Cenderungnya sebagian besar pihak yang tidak bersalah hanya melihat satu sisi di mana pasangan telah menipu dirinya. Tidak peduli seberapa keras pasangan mengatakan bahwa dia sangat menyesal dan berjanji hal itu tidak akan terulang lagi. Sangat wajar bila Anda menjadi begitu marah atas perselingkuhan yang telah terjadi dan hal ini bisa dimengerti, namun ada beberapa alasan yang perlu Anda ketahui, mengapa perselingkuhan terjadi.

Di sisi lain, cobalah untuk tetap bijaksana, berpikir terbuka, dan melihat semua fakta-fakta dengan tenang, walau hati Anda begitu sakit. Masa-masa sulit ini bisa menjadi salah satu cara bagi pasangan yang ingin memulai kembali mengerti satu sama lain dan belajar dari kesalahan mereka. Pelajari bagaimana dan mengapa peristiwa tertentu bisa terjadi, karena Anda juga tahu bahwa masalah juga bisa dimulai dari Anda.

Menerima kesalahan yang telah diperbuat pasangan

Tak ada manusia yang sempurna, setiap orang pernah membuat kesalahan dan untuk setiap kesalahan ada pelajaran yang bisa dipetik dari sana. Jalinan asmara juga menyangkut tentang pasangan yang tumbuh bersama dan belajar dari setiap kesalahan. Nyatanya memang sulit bagi seseorang untuk memaafkan pasangan mereka yang telah berselingkuh, dan mengubur kepahitan ini dalam-dalam. Namun, jika Anda setuju untuk tetap bersama pasangan, merupakan suatu keharusan bahwa Anda harus menerima kesalahan yang telah dilakukan pasangan dan mencoba memperbaiki hubungan. Siap memaafkan pasangan Anda? Ayo berikan cinta tanpa syarat yang Anda miliki!(Okz)
Read More

26 November 2010

Haruskah Mengaku Selingkuh pada si Dia?


Ada dua hal yang membuat sebuah hubungan asmara bekerja, yakni kepercayaan dan kejujuran. Dan cara terbaik untuk menghangatkan jalinan cinta adalah dengan menerapkan komunikasi secara terbuka, serta jujur dengan pasangan. Lalu pada saat yang sama, cara memperkuat hubungan adalah tetap setia pada pasangan.

Tapi sebagai manusia, tanpa disadari kita sering kali melakukan kesalahan. Anda mungkin telah melakukan perselingkuhan tanpa diketahui oleh pasangan dan merasa menyesal akan hal itu. Tapi, apakah Anda memiliki keberanian untuk mengatakan bahwa Anda telah berselingkuh pada pasangan? Apakah Anda sudah memilih waktu yang tepat untuk mengakui kesalahan Anda? Mungkin ini menjadi bagian yang paling sulit dalam kehidupan Anda.

Perlu diingat, nyatanya perselingkuhan bukanlah hal yang mudah untuk dimaafkan, terlebih dilupakan oleh pasangan. Menelisik kasus yang satu ini, akan lebih baik bila Anda tidak memberitahu pasangan jika telah berselingkuh darinya. Mengapa? Karena ini hanya akan menambah rasa sakit yang dialami kedua belah pihak, yakni Anda dan pasangan. Meski terkesan menjadi sosok pengecut, namun sebaliknya, dalam kasus ini Anda seharusnya menyesal atas tindakan yang telah Anda perbuat dan tidak pernah berniat untuk melakukannya lagi, diiringi dengan bertambah perhatian yang Anda berikan untuk pasangan. Dengan cara itu, maka tidak ada alasan yang menyebutkan bahwa Anda adalah kekasih yang tidak setia. Demikian yang okezone kutip dari Datingtips, Jumat (26/11/2010).

Meskipun pasangan Anda akan terkejut mendengar bahwa Anda telah menipu dirinya, namun terkuaknya aksi perselingkuhan bisa membuat Anda akan dihadapkan dengan risiko hubungan Anda yang selama ini telah terbina, menjadi hancur berantakkan. Dan pertanyaan besar yang akan selalu membayangi Anda adalah, mengapa Anda mengkhianati pasangan dan menjadi pasangan yang tidak setia, serta bersikap tidak jujur. Dengan terbukanya aksi perselingkuhan ini, juga bisa membuat ikatan di antara kalian berdua menjadi surut.

Penting untuk diingat, apa pun keputusan yang Anda ambil seharusnya sudah menjadi keputusan bulat yang terbaik untuk hubungan kalian berdua, menjaganya agar tetap kokoh dan tetap terasa romantis.(Okz)
Read More

21 November 2010

5 Hal yang Wanita Inginkan dari Seorang Pria

Sebagai pria, Anda tidak begitu saja dibekali pengetahuan yang cukup untuk memahami apa yang sebenarnya wanita inginkan, ketika terikat dalam sebuah jalinan asmara.

Namun, bukan berarti Anda tak bisa belajar memahaminya, bukan? Ulasan dari Askmen berikut mampu menjawab apa saja yang wanita inginkan dari seorang pria.

Wanita ingin bicara

Fakta yang sudah sangat diketahui bahwa wanita suka bicara, bahkan banyak bicara. Penelitian bahkan menegaskan bagaimana wanita mampu menggunakan 20 ribu kata sehari dibandingkan pria yang hanya 7.000 kata sehari.

Hingga kini, Anda salah kaprah bahwa dengan kemampuannya tersebut, wanita ingin bergulat dengan Anda dalam percakapan panjang. Padahal kebenarannya adalah wanita ingin Anda mendengarkan apa yang dikatakannya.

Wanita ingin mendengar perasaan pria

Kebanyakan wanita mengatakan, mereka mendambakan pria yang terbuka dengan perasaaannya. Wanita menyambut tren pria metroseksual, yang tak hanya bisa memoleskan wajahnya dengan pelembap, tapi juga mampu merasakan perasaan sensitif wanita. Tapi, jangan membuka perasaan Anda hanya untuk kepentingan ini, dan bukan gaya Anda sebenarnya.

Saat wanita merengek ingin pria yang bisa mengekspresikan perasaannya, sesungguhnya mereka ingin seorang pria yang mampu mengungkapkan pemikiran dan opininya. Hal itu membuat wanita merasa lebih dekat dengan dunia Anda. Bukan berarti, dia berharap Anda bisa menulis kata-kata puitis atau menangis di hadapannya.

Wanita ingin menjadi pusat hidup Anda

Anda mungkin tidak heran dengan sikap wanita yang baru saja dikenal, seolah ingin mengatur hidup Anda dan tak ingin jauh sedetik pun. Sejujurnya, wanita percaya diri tak akan mau menjadi pusat hidup Anda. Mereka lebih tertarik pada pria yang punya kehidupan lengkap: teman, hobi, gairah, dan minat.

Kalau Anda memusatkan hidup di sekitarnya, lama-kelamaan Anda tak akan punya kehidupan sendiri. Jadikan dia bintang dalam cerita hidup Anda, tapi jangan jadikan dia satu-satunya karakter bintang. Dia pun akan bosan terus berada di bawah sorotan “lampu kamera”.

Wanita ingin Anda menyingkirkan teman wanita Anda

Bisa jadi wanita senang melakukan hal tersebut karena khawatir Anda tak bisa menyeimbangkan kehidupan bersama teman-teman dan bersamanya. Namun, banyak juga yang bersikap sebaliknya.

Dia ingin tahu bagaimana Anda memperlakukan wanita. Kalau teman-temannya menyukai Anda, maka Anda akan dinilainya pria yang mampu menghargai wanita.

Wanita ingin diperlakukan setara

Wanita berteriak dirinya mandiri, tapi saat Anda membiarkannya memperbaiki saluran pembuangan kamar mandi, atau membeli bunga untuk dirinya sendiri, maka Anda dalam kesulitan. Hanya karena dia mampu merawat diri, tidak berarti Anda tak lagi bersikap gentleman.

Apa yang diinginkan wanita adalah perlakuan setara dan Anda memahami, bahwa dia pun bisa melakukan beberapa hal sendiri, tidak perlu bantuan Anda. Mereka ingin diperhatikan dan diperlakukan dengan sopan, karena itu membuatnya merasa istimewa. (Okz)
Read More

13 November 2010

"Dia atau Diriku"

sungguh tak mungkin dalam kisah ini kita kan bersatu
bila tak pernah ada perasaan cinta seutuhnya

kini akhirnya kau harus memilih dia atau diriku
yang pantas mendapatkanmu, pantas menjadi kekasihmu

sampai kapankah kita akan bersama
bila tak pernah ada perasaan cinta antara kita
perasaan saling menyayangi

sampai kapankah kita akan bersama
bila kau hanya bisa mencintaiku separuh hatimu
separuh kau mencintainya

sungguh tak mungkin, sungguh tak bisa
kita kan bersama bila kau masih membagi cinta

Tak ingin kumembagi cinta,SAYANG...

Read More

11 November 2010

Alasan Pria Takut Berkomitmen

Mengapa kaum pria enggan berkomitmen serius? Ternyata banyak hal yang menyebabkan kaum Adam itu cenderung menikmati masa lajang dan menunda untuk menjalin komitmen serius ke arah pernikahan dengan perempuan selama mungkin.

Secara alamiah lelaki cenderung menjauhi hal-hal yang mengancam kebebasan. Mereka menunda selama mungkin untuk menikah karena mereka belum siap untuk keluar dari zona nyaman dan masuk pada kehidupan berkomitmen yang dipandang sebagai kehidupan penuh kompromi, tanggung jawab, dan pengorbanan.

Menurut Psikolog Bondan Seno Prasetyadi, berdasarkan teori Palia & Olds, tahap perkembangan manusia terdiri dari beberapa tingkatan. Di mulai dari tahap prenatal, bayi, anak-anak awal, anak-anak akhir, pubertas, remaja, dewasa awal, dewasa madya sampai usia lanjut.

"Dari mulai masa prenatal sampai usia lanjut, pada tahap perkembangan dewasa madya biasanya ada tuntutan-tuntutan tugas di mana seseorang akan menentukan karier dan pasangan," kata Bondan saat dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, Rabu (13/2/2008).

Pada saat seseorang berada dalam tahap berkomitmen menentukan pasangan, bila dia masih melihat pada fisik itu berarti telah terjadi kegagalan pada tahap pubertas. "Hal seperti itulah yang di Indonesia tidak terlalu fokus dibahas. Makanya banyak yang memutuskan untuk menikah di pertengahan 30 tahun," papar psikolog lulusan Universitas Gunadarma itu.

Menurutnya, faktor-faktor yang membuat kaum pria tidak ingin terburu-buru berkomitmen berasal internal dan eksternal. Adapun faktor internal merupakan kematangan seseorang yang dapat dilihat melaluitrackrecord maupun curiculum vitae (CV) terkini.

Sementara itu, banyak hal yang dapat menjadi bagian dari faktor eksternal. Mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan sosial, lingkungan kerja, faktor teknologi hingga pendidikan.

"Faktor lingkungan sosial merupakan hal terpenting yang sangat berperan untuk membentuk seseorang. Karena kadang-kadang kita tidak memiliki norma tertulis yang dapat mencegah seseorang melakukan sesuatu yang disukainya," ungkap pria bersahaja ini.

Selain itu, lanjutnya, tekanan sosial masyarakat akan pernikahan kepada kaum lelaki tidak sebesar kepada kaum perempuan. Perkembangan teknologi saat ini memungkinkan para lelaki mendapatkan seks tanpa harus menjalin komitmen atau menikahi seorang perempuan.

"Hal lainnya yang menjadi pencetus orang enggan berkomitmen ialah faktor teknologi yang memberikan kebebasan seseorang memperoleh apapun yang diinginkan," ucap Bondan.

Menurutnya lagi, faktor lain yang tak kalah penting mengapa pria enggan berkomitmen karena alasan pendidikan.

"Semakin tinggi pendidikan seseorang akan membuat orang jadi sekuler. Hal inilah yang seharusnya dihindari," pungkasnya.(Okz)
Read More

© Semua Tentang Dunia , AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena