06 Desember 2010

Pria Suka Digoda dengan Cara Ini


VIVAnews - Saat menjajaki hubungan atau sedang melakukan pendekatan dengan pria incaran, pasti banyak tanda tanya yang tak jarang membuat gemas. Semua mengerucut pada satu pertanyaan: "Apakah si dia tergoda pada cara pendekatan Anda?"


Cara menggoda memang menjadi elemen penting di tahap pendekatan. Ini menentukan keberhasilan kelanjutan hubungan Anda dan pria pujaan. Jika Anda sedang berada di tahap ini, cobalah empat cara menggoda yang relatif disukai pria berikut ini:

1. Hanya mengatakan "Hai"
Hal yang paling pria sukai adalah ketika wanita bisa mengontrol dirinya saat pertama kali melakukan pendekatan. Cara ini akan membuat pria makin penasaran. Jadi, jika lewat di depan pria incaran cukup katakan "Hai" dan berikan senyum termanis Anda.

2. Jangan sombong
Tidak perlu mencoba membuat pria terkesan dengan pengalaman atau pekerjaan Anda. Lebih baik coba lontarkan lelucon yang membuatnya bisa tertawa terbahak. Ini jauh akan lebih membuat ia terkesan dan merasa senang saat bersama Anda.

3. Dengarkan saat mereka berbicara
Saat ia mulai bercerita panjang lebar, tandanya ia mulai menyukai menghabiskan waktu dengan berlama-lama bersama Anda. Jadi, dengarkanlah dengan baik saat ia berbicara. Itu menunjukan perhatian Anda padanya.

4. Sentuhan
Saat ia melontarkan lelucon atau menggoda Anda, sambil tertawa sentuhlah tangan atau punggungnya dengan singkat. Tetapi jangan terlalu sering. Hal ini adalah sinyal yang pasti bisa dibaca pria kalau Anda menyukainya, tetapi bukan dengan cara yang berlebihan.VIVAnews

Read More

04 Desember 2010

Lima Tipe Pria Perlu Dijauhi

VIVAnews - Memang tak ada pria sempurna. Namun, bukan berarti wanita tak bisa mendapat pria terbaik dalam hidupnya. Yang dibutuhkan adalah selektif memilih pria pujaan demi hubungan bahagia dan langgeng.

Agar tak salah memilih pasangan, pertimbangkan sejumlah karakter buruk berikut yang cenderung akan memicu masalah dalam hubungan, seperti dikutip laman Shine:

1. Pria Pemimpi
Tak masalah jika dia seorang pria pengangguran. Yang patut dhindari justru pria yang selalu mengkhayal memiliki kekayaan melimpah, tapi tidak menunjukkan kerja keras. Pria dengan karakter semacam ini biasanya cenderung tidak memiliki tanggung jawab finansial dan hanya akan menjadi benalu dalam sebuah hubungan.

2. Pria Egois
Egoisme seseorang ada batas kewajarannya. Hindari pria dengan ego berlebih. Pria ini umumnya hanya peduli dengan dunianya. Ia cenderung akan membatasi keterlibatan pasangan dalam hidupnya. Ia tak akan membebaskan pasangan mengenal terlalu jauh teman dan keluarganya. Karakter pria semacam ini umumnya tak bisa menghormati komitmen dengan baik. Ia juga cenderung tak memiliki perhatian besar pada pasangannya.

3. Pria Genit
Mereka umumnya adalah tipe pria ramah yang memiliki banyak teman lawan jenis. Ia juga cenderung mudah berkenalan dengan wanita yang baru dikenalnya. Ingat, pertemanan dengan lawan jenis juga ada batasnya. Hindari pria semacam ini karena umumnya akan membuat pasangannya selalu 'makan hati'.

4. Pria anak mama
Tipe pria semacam ini biasanya memiliki kedekatan intens dengan ibunya. Ia cenderung sulit lepas dari peran ibunya. Bahkan, tak jarang waktunya lebih terluang untuk ibu daripada pasangannya. Efek negatif lainnya, ia juga cenderung mudah membandingkan karakter pasangannya dengan sang ibu. Hindari pria semacam ini, karena bayang-bayang ibu akan sulit membuatnya melihat dan menerima kehadiran pasangan dengan bijaksana.

5. Pria pecandu
Bukan hanya narkoba tapi juga candu rokok, judi, olahraga, bahkan belanja. Beberapa sifat candu memang buruk untuk kesehatan. Tapi yang pasti, semua jenis candu akan mengurangi fokus perhatiannya pada hal lain, termasuk pasangannya. Memiliki pasangan dengan sifat candu harus siap dijadikan nomor dua dalam hidupnya.
Read More

Tinggalkan Pria Bernilai 8, Berpaling ke Pria Bernilai 2


PERNAH lihat seseorang yang kegilaan akibat jatuh cinta hingga membuat IQ drop 100 poin dan logikanya rusak berat? Saat orang lain bilang dia jatuh cinta pada orang yang salah, dia sendiri merasa sangat bahagia. Inilah fenomena infatuation.

“Orang jatuh cinta seperti ini, apalagi terikat dalam pernikahan, bisa meninggalkan keluarganya. Padahal, pria yang disukainya, kata orang banyak, cuma punya nilai 2, dan di rumah dia punya suami bernilai 8. Ibaratnya, punya Apple Macintosh ditukar sama pepaya Bangkok,“ tutur Alexandra Dewi dalam bedah buku barunya, It’s Complicated; Teman Sharing Ketika Hubungan Menjadi Rumit di Kinokuniya Books, Plasa Senayan, Jakarta, baru-baru ini.

Dewi, panggilan akrabnya, mengatakan, infatuation dalam bahasa Indonesia kira-kira artinya kegilaan karena rasa cinta sedangkan ilmu psikologi mengistilahkannya dengan delutic madness.

Infatuation, lanjutnya, bila tidak di-manage dengan baik, bila tidak di-handle dengan bijaksana, dapat menyebabkan si penderita kehilangan segala-galanya, termasuk akal sehat, hilang kompas moral tentang mana yang benar dan mana yang salah, hilang harga diri, belum lagi kehilangan kesehatan jasmani-rohani, dan risiko-risiko lainnya.

Contoh kasus, penyanyi Whitney Houston. Saat diwawancarai Oprah Winfrey mengenai pernikahan dan perceraian dengan suaminya, yang kalau di Indonesia dikategorikan suami “madesu“ (masa depan suram), Whitney berkata, “He is my drug !“. Padahal, suaminya iri kepadanya karena karier sang suami tidak sebagus sang istri. Dan, ketika Oprah bertanya hal apa yang dilakukan suaminya yang paling menyakitkan hatinya, Whitney menjawab, “He spit on me !”.

Diludahi, tentu sakit hati. Tapi kemudian, Whitney kembali mengatakan, “I was in love, I was so in love.” Selama menikah, karier Whitney mandeg dan baru-baru ini (setelah bercerai) ia membuat album lagi. Bahkan salah satu lagu di album tersebut sudah ditulis untuknya sepuluh tahun yang lalu. Kita mungkin akan mencibir bahwa Whitney gila karena tak bisa berpikir logis. Karena, kita tak mengalaminya.

“Orang sampai bertanya-tanya, kok bisa sih? Buat yang enggak merasakan, bisa bilang begitu, tapi yang mengalaminya akan jawab, itulah cinta. Perasaan tidak bisa dimengerti dengan logika,” tukas Dewi.

Dalam buku kelimanya ini, Dewi menjelaskan, banyak sebab mengapa seseorang bisa dengan mudahnya salah pilih pasangan selain kesepian. Lima di antaranya adalah karena puber (baik puber pertama, kedua, dan ketiga), horny (kebutuhan biologis), quarter-life crisis, mid-life crisis, dan kebosanan. Kelima sebab tersebut bisa terjadi dalam waktu bersamaan.

“Jika ditarik ke ilmu psikologis, gejalanya mirip orang yang obsesif. Tidak mau memikirkan, tapi datang tanpa bisa kita kendalikan. Rasa ini mendesak kesadaran, apalagi enggak ada hitung-hitungan berdasarkan material. Buat dia, jalani saja,“ kata Dr Ashwin Kandouw, psikiater dari Rumah Sakit Pondok Indah pada kesempatan yang sama.

Push button-no push button

Mengupas cinta gila ini, Dr Ashwin punya penjelasan apa yang disebut push button dan no push button. Bad boy, katanya, mungkin lebih bisa menyentuh push botton-nya daripada good boy.

“Setiap orang punya sisi tertentu yang soft yang saat disentuh, bisa bikin wanita luluh. Inilah fenomena pria yang kita nilai cuma 2, tapi di mata wanita yang mencintainya nilai dia sangat tinggi. Dia berhasil menyentuh tombol soft dalam dirinya," imbuhnya.

"Ada pula pria yang enggak bisa menyentuh push button, padahal orang nilai dia punya nilai 8. wanita pun enggak bisa luluh sama dia,” terang psikiater yang juga berpraktek di Sanatorium Dharmawangsa, Jakarta Selatan ini.

Dr Ashwin menegaskan, sejauh ini tidak ada statistik yang mengungkap pria ataukah wanita yang lebih banyak merasakan fenomena cinta gila.

Efek negatif

Infatuation menurut ilmu psikologi menimbulkan apa yang disebut intrusive thinking, artinya rasa atau keadaan pikiran yang mana si penderita tidak bisa berkonsentrasi terhadap hal lain kecuali kepada orang yang saat itu ia cintai (the object of obsession).

Akibatnya, pekerjaan dan hubungan dengan orang lain, nafsu makan, kualitas tidur, tanggung jawab, semua akan terpinggirkan. Karena, kita sibuk merawat fantasi terhadap orang yang kita sukai.

“Penelitian membuktikan, bahwa orang yang sedang jatuh cinta, keadaan otaknya mirip dengan otak orang yang obsesif,“ tukas Dr Ashwin.(Okz)
Read More

02 Desember 2010

Pria Lihat Fisik, Wanita Lihat Profesi


SEMENTARA pria menganggap kasta dan penampilan fisik calon pengantin sebagai kriteria utama, perempuan mencari latar belakang profesional dan pendidikan.

Begitu hasil survei sebuah situs perkawinan pada “tren preferensi” dari laki-laki yang belum menikah dan perempuan ketika mencari pasangan hidup.

Situs matrimonial Jeevansaathi.com dalam survei tersebut menemukan, bahwa laki-laki fokus pada latar belakang keluarga dan penampilan fisik calon pengantin perempuan. Sementara itu, kaum hawa lebih mempertimbangkan kualifikasi profesional dan pendidikan sebagai faktor kunci dalam memilih pasangan.

Penampilan fisik merupakan faktor kesekian yang dianggap paling tidak menjadi penentu bagi wanita untuk menemukan pasangan yang cocok. Demikian seperti yang dilansir okezone dari Times of India, Selasa (30/11/2010).

Mengomentari temuan penelitian tersebut, Rohit Manghnani, Kepala online bisnis Jeevansathi.com, "Dalam era perubahan perjodohan, sangat menakjubkan untuk menemukan bahwa kasta dan latar belakang keluarga masih memainkan peranan penting."

Menurut Manghani, alasan utama untuk pria yang khusus melihat latar belakang keluarga lantaran ingin mendapat persetujuan orangtua mereka.

Perempuan, di sisi lain menginginkan kehidupan yang aman sehingga latar belakang profesional dan pendidikan yang diberikan lebih penting.

Survei melibatkan partisipasi dari sekira 5.000 anggota Jeevansathi.com.

Untuk responden pria, kriteria yang dianggap paling tidak dalam calon pengantin adalah pendidikan dan profesi. Sedangkan dari responden perempuan, kasta atau latar belakang keluarga muncul sebagai faktor kedua yang paling disukai.(Okz)
Read More

01 Desember 2010

Bangun Kembali Kepercayaan Pascaperselingkuhan


BISA dipastikan, tidak ada seorang pun ingin menjadi bagian dalam situasi yang paling mengerikan, kehilangan kepercayaan dari orang yang dicintai. Meski banyak yang menghindari hal ini, namun kasus kehilangan kepercayaan memang sering terjadi. Bisa dilihat bahwa ada banyak orang yang masih mencoba membuat kepercayaan tetap bekerja, setelah kepercayaan itu hancur.

Bagian tersulit dalam sebuah hubungan, bila kepercayaan telah rusak adalah proses mengampuni pihak yang bersalah. Harus diingat pula bahwa tidak mudah memaafkan, terutama ketika apa yang telah dilakukan tampaknya akan dimaafkan. Namun pada saat kita mencintai seseorang, kita cenderung untuk melakukan yang terbaik untuk menjaga atau membuatnya tetap berada di sisi kita.

Lalu, bagaimana mungkin kepercayaan bisa dibangun kembali setelah Anda ketahuan berselingkuh? Memang kelihatannya sulit, namun Anda bisa mengikuti trik pintar dari Datingtips.


Yakinkan pasangan bahwa perselingkuhan tidak akan terjadi lagi

Sebagai pihak yang bersalah, Anda harus ingat bahwa Anda bertanggung jawab tidak hanya untuk kesalahan yang Anda perbuat, melainkan juga kehancuran kepercayaan yang telah Anda lakukan. Dalam hal ini, pihak yang tidak bersalah juga ada baiknya tidak secara terus-menerus menyalahkan pasangan atas apa yang terjadi. Dalam kasus ini, Anda yang telah membuat kesalahan harus meyakinkan pasangan bahwa pengalaman pahit ini tidak akan pernah terulang kembali. Kekecewaan sangat normal dirasakan oleh pasangan.

Menerima dan melepaskan


Hadirnya perselingkuhan menjadi perusak kebahagiaan, dan di sinilah peran pasangan untuk berjiwa besar menerima dan memaafkan kesalahan yang telah diperbuat oleh sang kekasih, juga melepaskan serta melupakannya. Ketika pasangan sudah mengakui bahwa dirinya telah melakukan kesalahan dengan berselingkuh, maka untuk pihak yang dirugikan cobalah menerima kenyataan bahwa pasangan telah berani mengakui kesalahannya. Selain mengaku kecewa karena telah berselingkuh, Anda pun harus membuat kepercayaan kembali bekerja. Tidak mudah memang mengembalikan sebuah kepercayaan, namun dengan kerja keras dan terus menyakinkan pasangan, kepercayaan bisa kembali didapatkan.

Berdasarkan pengalaman banyak orang, cenderungnya banyak pasangan menyalahkan pasangan mereka atas kesalahan yang telah mereka perbuat, bahkan jika hal ini terjadi berulang-ulang. Jika Anda ingin kembali membangun kepercayaan terhadap pasangan, lakukan sesuatu yang baru, kemudian bicarakan mengenai hal-hal yang fantastis dan nikmatilah pengalaman baru bersama pasangan. Lambat laun pasangan akan kembali memercayai Anda dan hubungan akan terasa makin romantis.(Okz)
Read More

© Semua Tentang Dunia , AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena